Dia Mencintaimu
Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu dan akan menghindarkan kakimu dari jerat (Amsal 3:3)
Sudah setahun ini, Onsa menjalin hubungan khusus dengan seorang cowok, Doni, namanya. Sayangnya,sang cowok ini berbeda keyakinan. Walau demikian, awal perjalanan cinta antara dua remaja ini baik-baik saja. Kayaknya sih, gak ada probel yang mengganjal rencana mereka. Namun, memasuki tahun kedua, mulai muncul riak-riak yang membuat Onsa terpaksa bercurhat ke saya. Rupanya Doni sungguh-sungguh mencintai Onsa. Buktinya, Doni sempat mengkonsultasikan pada Onsa agar bisa mengikuti agamanya, yakni Islam. Bahkan Onsa pun sempat di ancam putus hubungan, jika ia tidak pindah agama Islam. Onsa pun menjadi bingung untuk mengabulkan pemintaan cowoknya itu.
Kawula muda, menjawab ‘Ya’ untuk sekedar menyenangkan, membahagiakan calon pasangan dengan keputusan pindah keyakinan itu baik. Tapi, apakah anda telah memikirkan dengan matang, bahwa ke depannya anda akan ‘bahagia’ bersama pasanganmu? Sekali lagi, bahwa jangan sampai keputusanmu membuat dirimu sengsara seumur hidup. Walau demikian, anda pun harus mengerti, bahwa cinta tidak selamanya harus saling memiliki. Usia dan peluang diantara kalian masih terbuka lebar.
Anda tak perlu takut, serahkan saja persoalan itu pada Tuhan. Karena hanya Dialah yang menjadi sandaran hidupmu.
“Temukanlah damai dalam cinta kasih Tuhan.” (Neno Christine).
Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan. (Ibrani 3 : 6)
Beberapa bulan yang lalu saya mendapat telepon dari teman yang menangis tersedu-sedu sambil curhat tentang kemalangan yang menimpa dirinya. Well, saya menilai itu sebagai suatu yang wajar. Toh semua orang perlu mengungkapkan rasa sedih.
Tapi yang membuat saya heran, dalam bercerita dia berulang-ulang bertanya kenapa saat dia sedih Tuhan enggak datang menghibur dia? Dia pun bertanya Tuhan itu ada enggak sih. Oh God sebelumnya saya tak mengira pertanyaan itu akan keluar dari mulutnya. Saya pun tak bisa memberi komentar, karena saya sendiri tidak tau harus menjawab apa. Dengan bekal yang sangat minim akhirnya saya bilang ke dia, “U know, He isn`t far away, God be with u always until the end of ur age.”
Manusiawi banget kalau kita pernah ngerasain yang namanya senang dan sedih. Sering banget kalau kita senang kita nggak pernah nanyain Tuhan, kita dilupakan oleh kesenangan yang sedang kita nikmati tapi kalau nanti kita sedih baru deh tanya Tuhan ada nggak sih, kalau ada kok nggak hadir menghibur kita. That is not fair for Him.
Kita tidak mensyukuri berkat, kita tidak mengerti betapa Tuhan sudah bekerja keras untuk menyelamatkan kita.
Iman adalah meyakini apabila akal pikiran mengatakan jangan. (George Seaton)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar